Pembahasan Karya Tugas Mata Kuliah Praktika (Rupa Dasar 2D : Komposisi Garis)
- Nana Apriana
- Feb 16, 2018
- 4 min read

Karya diatas merupakan tugas mata kuliah rupa dasar 2D, dimana mahasiswa diminta untuk membuat komposisi yang baik dengan menerapkan unsur pada seni rupa yaitu garis. Karya dibuat dengan menggunakan cat poster berwarna vermilion, hitam, dan putih serta menggunakan kertas linen hitam berukuran 40cmÍ40cm. Berikut adalah pembahasan karya berdasarkan unsur dan prinsip dalam seni rupa.
1. Garis, ruang, dan kesatuan
Ukuran dan bentuk pada garis dapat menciptakan ilusi visual. Tebal dan tipis pada garis dikombinasikan dengan perbedaan jarak antar garis menghasilkan sebuah kedalaman, hal tersebut dapat dengan jelas dilihat dari bagian tengah kanan pada karya, ukuran garis lebih besar dan jarak antar garis pun demikian sehingga muncul kesan timbul ke luar yang membentuk ruang. Berbeda dengan bagian tengah atas sedikit ke kanan, ukuran garis yang lebih kecil serta jarak antar garis yang rapat menghasilkan kesan cekung ke dalam atau lebih jauh dari mata pengamat. Selain ukuran, bentuk garis juga mendukung terjadinya ilusi visual, seperti pada bagian tengah kanan karya, kesan timbul ke luar didukung oleh bentuk garis yang menyudut ke atas sedangkan pada bagian atas karya garis melengkung ke arah bawah. Karya ini cukup baik dalam menerapkan potensi yang dimiliki oleh garis, sehingga dapat menciptakan ilusi visual yang bervariasi yaitu kedalaman.
Pada karya ini bentuk garis yang dibuat seperti melengkung, menyudut keatas maupun kebawah sangat diperhatikan. Garis yang semula melengkung dan menjorok ke bawah pada garis berikutnya tidak dibuat menjadi garis lurus, melainkan mengalami perubahan bentuk dari melengkung dan sangat menjorok kebawah, sedikit melengkung, lalu lengkungan hampir sedikit terlihat, hal ini dapat dengan mudah dilihat pada garis garis yang terdapat pada bagian bawah karya. Garis pada bagian paling bawah cenderung melengkung dan menjorok ke bawah kemudian semakin keatas kelengkungan garis semakin berkurang hingga garis menjadi sedikit melengkung kemudian membuat bentuk baru lagi. Keberadaan setiap garis pada perubahan dari bentuk garis satu ke garis lainnya sama penting, karena jika hilang satu bagian atau garis maka antara garis sebelum dan sesudahnya tidak memiliki kesatuan yang baik.
Selain itu, pada karya juga muncul garis imajiner, garis yang berbentuk tidak lurus dan vertikal dari atas kebawah. Garis imajiner dihasilkan oleh bentuk bentuk garis yang membentang secara horizontal pada karya, garis garis horizontal membuat bentuk melengkung dan menyudut lalu garis garis itu terletak berdekatan sehingga menimbulkan garis imanjiner pada karya.
2. Cahaya, warna, dan massa
Kadar sebuah permukaan berwarna memiliki potensi ringan atau berat, tergantung kadar cahaya atau gelap yang dipantulkan, semakin besar cahaya yang dipantulkan, maka semakin ringan permukaan tersebut. Warna gelap cenderung lebih banyak menyerap cahaya dan kurang memantulkan cahaya, sedangkan warna terang lebih banyak memantulkan cahaya dibandingkan menyerap cahaya. Pada karya ini saya menggunakan warna vermilion, hitam, dan putih. Percampuran antara vermilion dan hitam menghasilkan warna cokelat sebagai warna gelap. Sedangkan pencampuran vermilion dan putih menghasilkan warna jingga dan jingga muda seperti merah muda, warna-warna tersebut termasuk kedalam warna terang. Warna cokelat di letakkan dibagian bawah lalu gradasi keatas menjadi vermilion, jingga, hingga jingga muda. Peletakkan warna gelap pada bagian bawah sudah tepat dikarenakan warna gelap memiliki massa yang lebih besar dibanding warna terang di atasnya. Pada karya, gradasi yang terjadi terlalu lama berada pada bagian bawah dan terlalu cepat pada bagian atas sehingga bagian bawah memiliki massa yang terlalu berat, walaupun demikian gradasi dari tengah keatas pada sisi kanan dan kiri karya yaitu terang ke gelap berusaha untuk mengimbangi massa pada bagian bawah.
Selain itu, warna yang digunakan juga menimbulkan kesatuan yang cukup baik, walau warna gelap terlalu banyak digunakan dibagian bawah, gradasi yang diperoleh dari pencampuran hitam dengan vermilion dan putih dengan vermilion menciptakan warna tint dan shade dari warna vermilion. Karena warna tint dan shade tersebut merupakan bagian dari warna vermilion itu sendiri, maka keduanya sama penting dengan keberadaan warna vermilion. Pemilihan warna monochrome yaitu vermilion tua (cokelat), vermilion muda (jingga hingga jingga muda) adalah pilihan tepat, warna monochome adalah warna yang senada sehingga karya akan memiliki kepaduan yang baik.
3. Proporsi
Perbandingan dari atas ke bawah secara umum yaitu warna mendekati putih, warna jingga muda, jingga, lalu cokelat. Perbandingan antar keempat warna tersebut cenderung besar pada warna cokelat, akibatnya akan muncul kesan massa pada bagian bawah lebih besar dibandingkan bagian yang lainnya. Saya rasa karya ini akan lebih baik jika gradasi yang ada dibuat lebih bertahap dan imbang, karena perbandingan antara warna mendekati putih, warna jingga muda, dan jingga sama besar dengan dengan warna cokelat.
4. Keseimbangan
Pada sisi kanan dan kiri karya dapat dilihat terdapat gradasi dari atas ke bawah melalui warna dari gelap ke terang, perlakuan pada kedua sisi tersebut membentuk keseimbangan simetris pada karya. Pada bagian bawah dan atas karya terjadi keseimbangan asimetris karena perbedaan perlakuan pada kedua sisi tersebut yaitu, garis yang lebih bervariasi pada bagian atas menggunakan warna warna terang dan garis yang minim variasi bentuk pada bagian bawah menggunakan warna gelap. Ketika warna gelap yang memiliki masa berat diterapkan pada garis dengan bentuk yang tidak begitu luwes dan bervariasi adalah pilihan tepat, kesan berat membuat sesuatu cenderung tidak dinamis sehingga minim gerakan. Garis dibagian atas lebih dinamis, luwes, dan bervariasi bentuknya dibandingkan dengan garis pada bagian bawah, lalu dikombinasikan dengan warna terang sehingga kesan dinamis, luwes, dan ringan tercipta disini.
5. Irama
Seperti telah disinggung sebelumnya, kesatuan yang terjadi pada karya ini didukung oleh irama yang terbentuk oleh perpaduan bentuk, ukuran, dan warna garis. Gradasi warna gelap ke terang lalu ilusi gerak yang diciptakan garis mulai dari garis yang tidak dinamis ke garis yang dinamis dan luwes menciptakan irama seperti air yang semula cukup tenang pada bagian bawah lalu bergerak dengan dinamisnya pada bagian atas.
Pada karya ini dapat disimpulkan bahwa, karya telah dapat menerapkan beberapa unsur dan prinsip seni rupa dengan cukup baik. Meski terdapat kekurangan terutama pada bagian gradasi warna, hal tersebut telah coba diberi solusi berupa gradasi pada sisi kanan dan kiri yang bertolak arah dengan gradasi utama.
Comments